WELCOME TO MY BLOG.....

Fithri Rahmatiah (Phiting)

Senin, 29 November 2010

KOMUNIKASI DATA dan KEMANAN SISTEM INFORMASI SERTA PENGENDALIANNYA DALAM PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI

I. KOMUNIKASI DATA

Komunikasi data adalah merupakan bagian dari telekomunikasi yang secara khusus berkenaan dengan transmisi atau pemindahan data dan informasi di antara computer-komputer dan pirant-piranti yang lain dalam bentuk digital yang dikirimkan melalui media komunikasi data. Data berarti informasi yang disajikan oleh isyarat digital.
Menurut Wikipedia, Komunikasi Data adalah proses pengiriman dan penerimaan data/informasi dari dua atau lebih device (alat,seperti komputer/laptop/printer/dan alat komunikasi lain)yang terhubung dalam sebuah jaringan. Baik lokal maupun yang luas, seperti internet.

• Komponen Komunikasi Data
1. Pengirim, adalah piranti yang mengirimkan data.
2. Penerima, adalah piranti yang menerima data.
3. Data, adalah informasi yang akan dipindahkan.
4. Media Pengiriman , adalah media atau saluran yang digunakan untuk mengirimkan data.
5. Protokol, adalah aturan-aturan yang berfungsi untuk menyelaraskan hubungan.

I. KEAMANAN SISTEM INFORMASI

Berbicara masalah keamanan system informasi maka kita berbicara adanya kemungkinan resiko yang muncul . Untuk menjamin hal tersebut maka keamanan system informasi harus memiliki criteria yang harus diperhatikan , adapun yang harus dperhatikan sebagai berikut :

1. Akses kontrol sistem yang digunakan
2. Telekomunikasi dan jaringan yang dipakai
3. Manajemen praktis yang di pakai
4. Pengembangan sistem aplikasi yang digunakan
5. Cryptographs yang diterapkan
6. Arsitektur dari sistem informasi yang diterapkan
7. Pengoperasian yang ada
8. Busineess Continuity Plan (BCP) dan Disaster Recovery Plan (DRP)
9. Kebutuhan Hukum, bentuk investigasi dan kode etik yang diterapkan
10. Tata letak fisik dari sistem yang ada

Selain 10 hal tersebut keamanan informasi dapat dilindungi oleh beberapa aspek sebagai berikut :

1) Confidentiality ( Kerahasiaan) aspek yang menjamin kerahasiaan data atau informasi , memastikkan bahwa informasi hanya dapat diakses oleh orang yang berwenang dan menjamin kerahasiaan data yang dikirim, diterima dan disimpan.
2) Integrity ( Integritas ) aspek yang menjamin bahwa data tidak dapat berubah tanpa ada izin pihak yang berwenang , menjaga keakuratan dan keutuhan informasi serta metode prosesnya untuk menjamin aspek integrity.
3) Availability (ketersediaan) aspek yang menjamin bahwa data akan tersedia saat dibutuhkan, memastikkan user yang berhak dapat menggunakan informasi dan perangkat trekait.

Kemajuan dalam telekomunikasi dan perangkat lunak dan keras komputer secara signifikan juga memberikan kontribusi atas meningkatnya kerentanan dan gangguan terhadap sistem informasi. Melalui jaringan telekomunikasi, informasi disebarkan atau dihubungkan ke berbagai lokasi. Kemungkinan adanya akses yang tidak sah, gangguan atau kecurangan dapat saja terjadi baik di satu atau beberapa lokasi yang terhubung. Semakin kompleksnya perangkat keras juga menciptakan kemungkinan terjadinya peluang untuk penetrasi dan manipulasi penggunaan sistem informasi.
Pertumbuhan dan penggunaan yang pesat internet dalam berbagai aktivitas juga mengundang timbulnya berbagai gangguan terhadap sistem informasi. Dua hal yang menjadi perhatian di sini adalah masalah hackers dan virus. Hacker adalah seseorang yang melakukan akses yang tidak sah ke jaringan komputer untuk tujuan mencari keuntungan, kriminal, atau hanya untuk sekedar kesenangannya. Sedangkan virus adalah program yang mengganggu dan merusak file yang ada dalam komputer, serta sulit untuk dideteksi. Virus ini dapat cepat sekali menyebar, menghancurkan file, dan mengganggu pemrosesan dan memory sistem informasi. Umumnya, untuk mencegah penyebaran virus yang menyerang, digunakan program khusus anti virus yang didesain untuk mengecek sistem komputer dan file yang ada dari kemungkinan terinfeksi oleh virus komputer. Seringkali, anti virus ini mampu untuk mengeliminasi virus dari area yang terinfeksi. Namun, program antivirus ini hanya dapat untuk mengeliminasi atas virus-virus komputer yang sudah ada. Oleh karenanya, para pengguna komputer disarankan untuk secara berkala memperbarui program anti virus mereka.
Semakin meningkatnya kerentanan dan gangguan terhadap teknologi informasi telah membuat para pengembang dan pengguna sistem informasi untuk menempatkan perhatian yang khusus, terutama aterhadap permasalahan permasalahan yng dapat menjadi kendala untuk penggunaan sistem informasi secara memadai. Paling tidak ada 3 hal yang menjadi perhatian khusus di sini, yaitu:

1. Bencana (disaster)
Perangkat keras komputer, program-program, file-file data, dan peralatan-peralatan komputer lain dapat dengan seketika hancur oleh karena adanya bencana, seperti: kebakaran, hubungan arus pendek (listrik), tsunami, dan bencana-bencana lainnya. Jika bencana ini menimpa, mungkin perlu waktu bertahun-tahun dan biaya yang cukup besar (jutaan dan bahkan mungkin milyaran rupiah) untuk merekonstruksi file data dan program komputer yang hancur. Oleh karenanya, untuk pencegahan atau meminimalkan dampak dari bencana, setiap organisasi yang aktivitasnya sudah memanfaatkan teknologi informasi biasanya sudah memiliki:
a. Rencana Kesinambungan Kegiatan (pada perusahaan dikenal dengan Bussiness Continuity Plan) yaitu suatu fasilitas atau prosedur yang dibangun untuk menjaga kesinambungan kegiatan/layanan apabila terjadi bencana.
b. Rencana Pemulihan Dampak Bencana “disaster recovery plan”, yaitu fasilitas atau prosedur untuk memperbaiki dan/atau mengembalikan kerusakan/dampak suatu bencana ke kondisi semula. Disaster recovery plan ini juga meliputi kemampuan untuk prosedur organisasi dan “back up” pemrosesan, penyimpanan, dan basis data.

2. Sistem Pengamanan (security)
Merupakan kebijakan, prosedur, dan pengukuran teknis yang digunakan untuk mencegah akses yang tidak sah, perubahan program, pencurian, atau kerusakan fisik terhadap sistem informasi. Sistem pengamanan terhadap teknologi informasi dapat ditingkatkan dengan menggunakan teknik-teknik dan peralatan-peralatan untuk mengamankan perangkat keras dan lunak komputer, jaringan komunikasi, dan data.

3. Kesalahan (errors)
Komputer dapat juga menyebabkan timbulnya kesalahan yang sangat mengganggu dan menghancurkan catatan atau dokumen, serta aktivitas operasional organisasi. Kesalahan (error) dalam sistem yang terotomatisasi dapat terjadi di berbagai titik di dalam siklus prosesnya, misalnya: pada saat entri-data, kesalahan program, operasional komputer, dan perangkat keras.
II. TUJUAN KEAMANAN INFORMASI
Keamanan Informasi dutujukan untuk mencapai tiga ujuian utama yaitu kerahasiaan, ketersediaan dan integritas.
• Kerahasiaan
Perusahaan berusaha untuk melindungi data informasinya dari pengungkapan dari orang-orang yang tidak dikenal.
• Ketersediaan
Tujuan dari infrastruktur informasi perusahaan adalah menyediakan data dan informasi sedia bagi pihak-pihak yang memiliki wewenang untuk menggunakannya.
• Integritas
Semua system informasi harus memberikan representasi akurat atas fisik yang dipresntasikannya.


SUMBER :

http://www.wahid.web.ugm.ac.id/paper/komunikasi_data.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_data
http://www.scribd.com/doc/25557302/KEAMANAN-INFORMASI
http://mugi.or.id/blogs/oke/archive/2008/12/16/keamanan-sistem-informasi-apa-dan-bagaimana.aspx
http://yemimaidea-41207373.blogspot.com/2009/10/pengamanan-dan-pengendalian-sistem.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Keamanan_informasi
http://www.docstoc.com/docs/13542645/Keamanan-Sistem-Informasi
lily.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../Keamanan+Sistem+Informasi.ppt
http://www.paume.itb.ac.id/rahard/el776/secure-intro.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar