WELCOME TO MY BLOG.....

Fithri Rahmatiah (Phiting)

Senin, 02 Januari 2012

4.2. Sale Dalam MYOB

Kalau di tinjau dari buku-buku akuntansi yang beredar bahkan di dalam Prinsip dan Standar Akuntansi Keuangan menjelaskan kalau terjadi Retur Penjualan akan
dijurnal :
• Debit : Retur Penjualan
• Kredit : Piutang Usaha/Kas
• Debit : Persediaan
• Kredit : Harga Pokok Penjualan
Tapi dikarenakan mengikuti default dari MYOB, maka akun Retur Penjualan tersebut ditiadakan. Padahal ada cara yang bisa dilakukan dengan tetap menampilkan akun Retur Penjualan untuk setiap transaksi retur penjualan tersebut tanpa harus menghilangkan akun tersebut
.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan yaitu :
1. Mencatat transaksi retur penjualanseperti biasa dengan men-debit akun penjualan.
Artinya, setiap transaksi retur penjualan dicatat dari menu Sales> Enter Sales> Layout Item> pilih item yang di retur, lalu isikan quantity di kolom ship dengan nilai minus, dst… dari transaksi ini akan dijurnal :Debit PENJUALAN danKreditnya adalah Piutang/Kas.Dengan hal ini yang muncul di buku besar adalah akun penjualanyang berada di posisi Debit. Selanjutnya supaya akun retur penjualan terisi, maka di akhir periode kita tinggal jumlahkan berapa nilai transaksi di posisi debit di akun Penjualan. Dari jumlah nilai tersebut barulah di buatkan jurnal balik (reclass) dengan jurnal :
Debit : Retur Penjualan
Kredit : Penjualan (sebesar jumlah debit buku besar penjualan)
2. Cara lain yang bisa dilakukan adalah :
Membuatkan satu item dengan nama Retur Penjualan dan
di hubungkan dengan akun Retur Penjualan dengan mengaktifkan pilihan I Sell This Item.




1. Selanjutnya setiap transaksi retur penjualan diisikan den
gan cara :
Memilih barang yang di retur dengan mengisikan kuantitasnya minus, tapi harganya di kosongkan. Untuk hal ini otomatis akan dicat
at Persediaan bertambah (Debit) dan HPP berkurang (Kredit)
Selanjutnya dibawahnya isikan item Retur Penjualan dan isikan amount sebesar nilai returnya. Untuk hal ini akan otomatis dijurlan : Debit Retur Penjualan dan Kredit Piutang Usaha.
Berikut ini ilustrasinya :




MYOB menyediakan 4 jenis Faktur Penjualan, yaitu:
1. Item Invoice (Invoice Sales = Sales Penjualan)
2. Service Invoice (Faktur Perusahaan Jasa)
3. Professional Invoice (Faktur Perusahaan Profesional)
4. Miscellanous invoice (Faktur Lain-Lain)

Contoh Penggunaan MYOB
Jenis Faktur Penjualan yang digunakan: Service Invoice (Perusahaan Jasa)
Nama Perusahaan : Baek Seung Jo
Bergerak di bidang Jasa (Pet Grooming Centre)




Penjualan merupakan bagian yang memegang peranan penting dalam suatu perusahaan karena hasil dari penjualan merupakan sumber kelangsungan usaha. Penjualan biasanya berpengaruh pada pendapatan Kas jika dilakukan secara TUnia , atau pada piutang usaha Jika Penjualan dilakukan secara kredit. Karena Aktivitas yang berhubungan dengan Penjualan ini sangat penting maka Perusahaan harus mencatatnya dengan tepat dan akurat . Untuk mencatat semua aktivitas yang berhubungan dengan Penjualan , dapat menggunakan modul Sales pada MYOB primer . Semua aktivitas Penjualan yang dicatat didalam Modul Salaes secara Otomatis akan masuk dalam daftar Jurnal Transaksi.
Semua yang ada di Menu Purchases terdapat pula di Menu Sales. Pada Prinsipnya cara pengisisan Sales sama dengan pengisisan Purchase yaitu mulai terjadinya Quate Sales, Order Sales , Enter Sales, Receive Payment , Sampai dengan Transaction Journa
l. Yang Berbeada adalah berada pada posisi yang berlawanan.
1). Sales Register
- Quates
Proses transaksi Penjualan yang memuat Kebutuhan Perusahaan
- Orders
Proses transaksi penjualan yang memuat semua pesanan
- Open Invoice
Proses Transaksi Penjualan yang memuat semua tagihan yang masih berlaku
- Return & Credit
Proses Transaksi Penjualan yang memuat semua Retur barang pesanan
- Close Invoices
Proses transaksi Penjualan yang memuat semua tagihan yang telh dibayar
- Recurring Tempates
Proses Transaksi penjualan yang memuat semua transaksi Perusahaan yang berulang
2). Enter Sales
Memuat Transaksi - transaksi Pejualan yang baru akan dilaksanakan.

Transaksi Penjualan


Transaksi New Sale Item



Dari gambar diatas terdapat List box sebagai Penentuan jenis tagihan yang terdiri dari quote, order dan invoice. Pada bagian Costumer terdapat pula list box untuk menentukan pelanggan yang akan dibuat tagihannya. Kolom Invoice menunjukkn nomor trnsaksi yang telah dilakukan. Pilihan ini otomatis memberikan nomor selanjutnya jadi anda tidak perlu mengubahnya. Kolom Date berisis tanggal transaksi. Kolom Costumer Inv# digunakan bila sebelumnya perusahaan pesanan dari pelanggan. Bagian freight dan tax merupakan biaya pengiriman dan pajak. Comment , Ship, Via, dan Promise Date merupakan indikator bgi perusahaan untuk pernyataan singkat perusahaan pada pelanggan , media pengiriman , dan tanggal yang sudah dijanjikan pelanggan pada perusahaan.
Bagian Journal Memo , Paid Today, dan Balance Due merupakan informasi bagi perusahaan mengenai pencatatan pada buku Jurnal umum, jumlh yang terbayar untuk tanggal tersebut keseimbanagn anatar sisi debit, dan kredit. Tombol Save Recuring dan Use Recuring dibagian bawah berfungsi untuk mengisi formulir tagihan yang berulang kali dilakukan. Dengan demikian, anda membuat transaksi tersebut sekali saja dan selanjutnya tinggal mengulang menggunakan formulir yang telah ada.


source : http://nonidhajo.blogspot.com/2010/12/tugas-revie-myob-3-transaksi-penjualan.html

4.1. MYOB

Semakin berkembangnya dunia teknologi, maka semakin banyak perusahaan-perusahaan menuntut para pekerjanya untuk bisa menguasai teknologi. Oleh sebab itu perusahaan dituntut untuk memiliki software dan hardware yang dapat mendukung kerja daripara pekerjanya. Begitu juga dengan perusahaan dalam bidang akuntansi, kini banyak sekali software yang dapat digunakan dalam bidang akuntansi, misalkan Zahir, MYOB, dll.
Salah satu yang dapat kita gunakan adalah software MYOB . beberapa produk release terakhir yang dijual untuk wilayah asia yang dapat digunakan untuk para pengguna di Indonesia.
MYOB memiliki beberapa modul, berikut penjelasan tentang penggunaan modul-modul tersebut :
1. Account
Account digunakan untuk pengelolaan account-account perusahaan , baik account rugi laba maupun account neraca, pencatatan jurnal umum, dan pencatatan budget perusahaan.
2. Banking
Digunakan untuk mencatat penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan yang tidak terkait dengan kegiatan pembelian dan penjualan.
3. Sales
Digunakan untuk memaintain transaksi yang berkaitan dengan penjualan yang dilakukan perusahaan
4. Time Billing
Digunakan untuk mengelola kegiatan penjualan yang berkaitan dengan waktu
5. Pembelian
Digunakan untuk memaintain transaksi yang berkaitan dengan pembelian yang dilakukan perusahaan
6. Persediaan
Diguakan untuk mengelola informasi yang berkaitan dengan item persediaan, seperti jenis barang, informasi pembelian dan penjualan, informasi asal barang, dan segala informasi yang berhubungan dengan persediaan barang. Serta untuk mengelola perpindahan persediaan barang dari lokasi yang satu ke lokasi yang lainnya.
7. Card File
Digunakan untuk mengelola informasi yang berkaitan dengan pihak-pihak yang berhubungan dengan perusahaan seperti supplier, vendor , karyawan maupun personal.

Keuntungan dari MYOB :
• Kemudahan dalam penggunaanya
• Accounting Power, sehingga pengelolaan informasi dengan menggunakan sotware ini cukup dapat diandalkan.
• Feature Job dan Category yang dapat digunakan untuk pengelolaan proyek
• Proses instalansi dan maintenance yang murah
• Tenaga kerja yang paham dengan MYOB sudah cukup banyak
• Dapat digunakan untuk memantau 3 tahun periode pembukuan
• Nilai investasi yang relatif murah
• Jangka waktu implementasi yang relatif murah
Kelemahan MYOB :
• Database MYOB merupakan database yang dikunci, pengguna tidak dapat melakukan modifikasi laporan, field, sehingga customization apabila diperlukan relatif sulit.
• MYOB merupakan software buatan luar negeri sehingga tidak ada fitur perpajakan didalamnya
• Tidak ada modul fixed assets, sehingga apabila perusahaan memerlukan modul untuk mengelola assets yang dimiliki maka tidak dapat dipenuhi.
• Kelemahan Multi Warehouse yang mengakibatkan pengelolaan atas barang konsinyansi relatif sulit dikelola MYOB


sumber : http://www.anneahira.com/artikel-umum/myob.htm

Sabtu, 19 November 2011

3.4 . Jelaskan SOX (Sarbanes Oxley Act) dan kaitannya dengan SPI

Sarbanes Oxley diprakarsai oleh Senator Paul Sarbanes (Maryland) dan Representative Michael Oxley (Ohio), dan telah ditandatangani oleh Presiden George W.Bush pada tanggal 30 Juli 2002. Undang-undang ini sebagaimana kita ketahui dikeluarkan untuk merespon fenomena skandal keuangan yang terjadi di beberapa korporasi besar di Amarika yang sangat mempengaruhi perekonomian negara secara signifikan. Dianatara perusahaan itu antara lain Enron, worldcom. AOL TimeWarner, Aura Systems< Citigroup, Computer Assaociates International, CMS Energy, Global Crossing, Healthsouth, Qnest Communication, Safety-Kleen dan Xerox dan juga melibatkan beberap KAp besar yang termasuk dalam The Big Four diantaranya Arthur Andersen, KPMG, PWC. Semua akandal ini merupakan contoh tragis bagaimana penyalahgunaan etika berdampak sangat buruk terhadap pasar, Stakeholder dan para pegawai.

Beberapa hal yang diatur dalam Sarbanes Oxley Act:

Secara umum Sarbanes Oxley Act mengatur tentang Akuntansi, pengungkapan dan pembaharuan governance, yang mensyaratkan adanya pengungkapan yang lebih banayak mengenai informasi keuangan, keterangan tentang hasil-hasil yang dicapai manajemen, kode etik bagi pejabat di bidang keuangan, pembatasan komite audit yang independen, pembatasan kompensasi eksekutif dll.

Dalam hal pelaporan, Sarbnes Oxley Act mewajibkan semua perusahaan public untuk membuat suatu sistem pelaporan yang memungkinkan bagi pegawai untuk melaporkan terjadinya penyimpangan. Sistem pelaporan hotlines ini akan mendorong para pegawai untuk melaporkan karena mereka merasa aman dari tindakan pembalasan dari yang dilaporkan, dan inilah elemen penting dan kritis bagi program pencegahan frauds yang kuat (a robust fraud prevention program).

Tambahan juga, Sarbanes Oxley Act juga meningkatkan perlindungan bagi pegawai yang mengadu atau pemberi informasi, yang mendapatkan perlakuan buruk dari perusahaannya setelah membeberkan adanya fraud dan membantu investigasi seperti: dipecat, didemosikan, dilecehkan dan berbagai perlakuan diskrimatif lainnya pegawai tersebut dapat mencari perlindungan melalui Departemen Tenaga Kerja dan pengadilan distrik setempat. Dengan adanya undang-undang ini, tindakan pembalasan terhadap pengadsu dianggap sebagai pelanggaran Federal (a Federal offense) sehingga terdapat konsekuensi hukum pidana bagi orang yang melakukannya berupa hukuman penjara sampai dengan 10 tahun!

http://arvan8.dagdigdug.com/about/

3.3 Sebutkan dan jelaskan elemen struktur pengendalian intern !

COSO memperkenalkan adanya lima komponen pengendalian intern yang meliputi Lingkungan Pengendalian (Control Environment), Penilaian Resiko (Risk Assesment), Prosedur Pengendalian (Control Procedure), Pemantauan (Monitoring), serta Informasi dan Komunikasi (Information and Communication).
1. Lingkungan Pengendalian (Control Environment)
Lingkungan pengendalian perusahaan mencakup sikap para manajemen dan karyawan terhadap pentingnya pengendalian yang ada di organisasi tersebut. Salah satu faktor yang berpengaruh terhadap lingkungan pengendalian adalah filosofi manajemen (manajemen tunggal dalam persekutuan atau manajemen bersama dalam perseroan) dan gaya operasi manajemen (manajemen yang progresif atau yang konservatif), struktur organisasi (terpusat atau ter desentralisasi) serta praktik kepersonaliaan. Lingkungan pengendalian ini amat penting karena menjadi dasar keefektifan unsur-unsur pengendalian intern yang lain.
2. Penilaian Resiko (Risk Assesment)
Semua organisasi memiliki risiko, dalam kondisi apapun yang namanya risiko pasti ada dalam suatu aktivitas, baik aktivitas yang berkaitan dengan bisnis (profit dan non profit) maupun non bisnis. Suatu risiko yang telah di identifikasi dapat di analisis dan evaluasi sehingga dapat di perkirakan intensitas dan tindakan yang dapat meminimalkannya.
Prosedur Pengendalian (Control Procedure)
Prosedur pengendalian ditetapkan untuk menstandarisasi proses kerja sehingga menjamin tercapainya tujuan perusahaan dan mencegah atau mendeteksi terjadinya ketidakberesan dan kesalahan. Prosedur pengendalian meliputi hal-hal sebagai berikut:
 Personil yang kompeten, mutasi tugas dan cuti wajib.
 Pelimpahan tanggung jawab.
 Pemisahan tanggung jawab untuk kegiatan terkait.
 Pemisahan fungsi akuntansi, penyimpanan aset dan operasi
3. Pemantauan (Monitoring)
Pemantauan terhadap sistem pengendalian intern akan menemukan kekurangan serta meningkatkan efektivitas pengendalian. Pengendalian intern dapat di monitor dengan baik dengan cara penilaian khusus atau sejalan dengan usaha manajemen. Usaha pemantauan yang terakhir dapat dilakukan dengan cara mengamati perilaku karyawan atau tanda-tanda peringatan yang diberikan oleh sistem akuntansi.
Penilaian secara khusus biasanya dilakukan secara berkala saat terjadi perubahan pokok dalam strategi manajemen senior, struktur korporasi atau kegiatan usaha. Pada perusahaan besar, auditor internal adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemantauan sistem pengendalian intern. Auditor independen juga sering melakukan penilaian atas pengendalian intern sebagai bagian dari audit atas laporan keuangan.
4. Informasi dan Komunikasi (Information and Communication)
Informasi dan komunikasi merupakan elemen-elemen yang penting dari pengendalian intern perusahaan. Informasi tentang lingkungan pengendalian, penilaian risiko, prosedur pengendalian dan monitoring diperlukan oleh manajemen Winnebago pedoman operasional dan menjamin ketaatan dengan pelaporan hukum dan peraturan-peraturan yang berlaku pada perusahaan.
Informasi juga diperlukan dari pihak luar perusahaan. Manajemen dapat menggunakan informasi jenis ini untuk menilai standar eksternal. Hukum, peristiwa dan kondisi yang berpengaruh pada pengambilan keputusan dan pelaporan eksternal.
id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_intern#Elemen-elemen_Pengendalian_Intern

3.2 Jelaskan struktur pengendalian intern

Struktur pengendalian intern adalah kebijakan dan prosedur yang di tetapkan untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa tujuan satuan usaha yang spesifik akan dapat di capai.
Struktur Pengendalian intern satuan usaha terdiri dari tiga unsur:
a. Lingkungan pengendalian
b. Sistem akuntansi
c. Prosedur pengendalian

untoro.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13049/BAB+9+SPI.ppt

3.1 Jelaskan Eksposur dan berikan contoh !

 Eksposur (paparan) risiko adalah risiko-risiko yang dihadapi suatu entitas dari operasi usahanya dan yang memiliki konsekwensi keuangan.
 Eksposur risiko (risiko yang tidak bisa dikendalikan pengendalian internal) muncul bukan karena tidak ada pengendalian internal namun karena pengendalian internal yang kurang memadai. Eksposur risiko bisa menghalangi suatu entitas untuk mencapai tujuannya.
 Eksposur risiko bisa berasal dari dalam (internal) entitas maupun dari luar (eksternal )entitas
 Eksposur risiko yang umum terjadi adalah: kos yang berlebihan, pendapatan yang menurun, kehilangan aset, kesalahan-kesalahan akuntansi yang tidak disengaja, bisnis yang terhenti,pencurian aktiva, tindakan kekerasan dan bencana alam, kecurangan dan kejahatan kerah putih (white collar crime), dll
 Risiko-risiko tidak bisa dihentikan pengendalian internal karena ada kolusi, kurang dalam menegakkan prosedur-prosedur serta kebijakan manajemen, dan kejahatan-kejahatan komputer
ferrylaurensius.files.wordpress.com/2009/07/gabung-sia-11.ppt

Senin, 24 Oktober 2011

2.2 Prinsip Sandwich

Prinsip sandwich branding menggunakan beberapa merk untuk pasar yang berbeda-beda secara berlapis-lapis. Bisa jadi yang berlapis-lapis hanya merknya, bisa jadi merek dan segmen pasar yang dilayani yang berlapis-lapis.

beberapa alasan yang mendorong kebutuhan melakukan prinsip “sandwich branding”, yaitu:

Pengembangan pasar
Perusahaan yang sudah mulai atau sudah besar tidak bisa hanya menyandarkan ‘nasib’ pada kelompok konsumen tertentu yang terbatas. Perusahaan perlu mengembangkan jangkauan pasar ke beberapa segmen pasar berbeda.
Rasionalitas konsumen
Konsumen semakin rasional dan punya kecenderungan untuk mencari pilihan baru. Konsumen tidak lagi segan untuk ganti merek atau menggunakan beberapa merek. Perusahaan perlu menyediakan pilihan produk dan merek berbeda untuk memuaskan keinginan konsumen menggunakan merek yang berbeda-beda.
Manajemen resiko
Bisa jadi merek tertentu yang dikelola dengan penuh perhatian tanpa disengaja mengalami ‘kecelakaan’ dan jatuh tersungkur hanya karena isyu negatif. Demikian juga merek yang sudah lama ada di pasar mengalami fase kemunduran yang tidak bisa begitu cepat disegarkan. Perusahaan perlu memanajemeni risiko dengan mengembangkan beberapa merek dan mengelola portofolio merek dalam rangka memanajemi resiko.
Egoisme konsumen
Konsumen ingin punya jati diri sendiri dan mendapat eksklusifitas dari produk yang digunakannya. Pengembangan merek secara berlapis dengan prinsip sandwich branding bisa menjadi sarana pemenuhan egoisme konsumen.
Variasi jalur distribusi
Merek berbeda seringkali juga diperlukan untuk melayani jalur distribusi berbeda. Persaingan antara perusahaan peritel besar sudah sampai pada tahapan yang membuat bargaining positioning perusahaan pemasok dalam kondisi semakin terdesak dan harus bisa mengikuti ‘irama’ bisnis peritel dan distributor besar, termasuk dalam bentuk penyediaan merek berbeda untuk jalur distribusi berbeda.
Sumber : http://tikotea.wordpress.com/2008/09/22/sandwich-branding/